RAPAT RT : Laporan pandangan mata

Rapat RT SEPTEMBER 2018

Alhamdulillah, sudah dibentuk kepengurusan RT baru dengan semangat baru untuk membuat RT 4 menjadi lebih baik, lebih guyub, lebih semarak.

Ditandai serah terima dari Pak Nasrudin selaku RT lama, yang  sudah hampir 8 tahun mengabdikan diri melayani segala keluhan warga hingga rambutnya memutih semua.. hehee.. kepada bapak RT baru pak Rumzi yang naga naganya bakal makin tipis mahkotanya..

serahterima

Gimana gak bakal  tipis, gebrakan pertama membahas iuran RT saja memakan waktu 2 jam. Tetapi akhirnya dicapai kata sepakat setelah melalui pembahasan alot menghabiskan lebih dari 3 Kg kacang dan 3 kardus Aqua.

IMG-20180907-WA0013
numpang bekenn

Secara umum, rapat RT berjalan lancar. Pak Nasrudin RT lama mengharapkan pengurus yang baru bisa lebih optimal dalam melayani warganya.

Selanjutnya RT baru memaparkan program rencana 1 tahun ke depan kirakira apa yang hendak dicapai oleh RT 4 ini. Beliau dengan raut muka menahan haus ( belum kebagian aqua soale) mencanangkan apa yang disebut gerakan “ T4W3”.. Tertib 4 dan Wujud 3. Sesuai namanya RT 4 RW 3, pak RT otak atik gathuk menyebut gerakan T4 W3…

Yaitu membuat tertib 4 hal : Arsip, Anggaran, Kegiatan dan Laporan. Intinya seluruh administrasi di RT termasuk arsip warga diharapkan bisa  didata dengan  baik dan professional.

Setelah itu meWujudkan 3 hal meliputi Pembangunan fisik, Kegiatan Insidental dan Pendayagunaan Warga. Kali ini pak RT baru terpaksa harus mengelap keringat karena setengah jam bicara tanpa henti diprovokasi om Daroji ( provokator andalan RT 4 ).

Secara umum tahun ini akan dicoba untuk membuat bangunan fisik gudang dan pos ronda di RT4, melaksanakan penghijauan serta mensukseskan 17an untuk tahun mendatang.

Tentang pendayagunaan warga, sebagai hal yang baru menjadi tantangan seluruh warga RT untuk mewujudkannya. Yaitu mendorong terciptanya hasil karya UMKM di RT 4 ( kalau bisa ikut pameran UMKM ), aktif mendorong remaja berprestasi ( remaja RT4 yang punya bakat akan diikutsertakan lomba tingkat kota dst) dan mengupayakan kursus/latihan ketrampilan untuk remaja di RT 4.

“jadi daripada anak anak di RT 4 memakai Hape untuk main game atau media social, kita akan latih ketrampilan fotografi misalnya,” kata pak RT sambil menyambar gelas aqua di meja, haussss…

“Warga kita ada yang sudah profesional sebagai fotografer, dan mau mengajari para remaja untuk seni fotografi. Jadi kalau nanti 17an  bisa diadakan lomba  foto dan sebagainya. Kan maknyuss too…” katanya sambil melirik lirik kacang yang jauh dari jangkauan, “… dan tidak cuma fotografi.. bisa juga seni lukis  wong banyak warga kita yang ahli melukis, music gitar mas Surya itu sudah malang melintang di kafe2 salatiga, bikin pigura dll.. Jadi selain di sekolah, di lingkunga RT pun kita ajari anakanak untuk kreatif , dan lebih gaul dengan tetangganya, tidak main  mobile legend saja tiap hari..”

Jer Basuki Mawa Beya

Untuk menjalankan program tersebut tentu butuh anggaran, sehingga kemudian dibahas alot tentang iuran yang disepakati warga RT4.  Menurut pria yang 3 tahun sekolah di Jerman ( …Kemiri maksude,, jeJer kauMan telung tahun), “  Ini program yang kita tawarkan… dan monggo kalau warga sepakat , besaran iuran kita tentukan”

Alhamdulillah  disepakati bahwa iuran per bulan untuk tiap rumah minimal 10 ribu. Dan  banyak input dari warga ketika sesi warna sari tiba.

Ringkasanya:

Pembuangan sampah kolektif, yang diprakarsai oleh pak parjo dan pak praptono cs, ditetapkan iuran 7500 bagi warga yang ikut kolektif. Nantinya akan diteruskan program pemilahan dan pengolahan sampah ( very good.. lanjutkan pak parjoo..)

 

Akhirnya sekitar 21.30 malam rapat ditutup mengingat waktu sudah malam dan stok kacang garing sudah menghilang dari piring. Dan terutama yang nulis capek… heheee

Tapi it’s OK… demi RT 4 tercinta… FOrza RT 4 Pungkursari Salatiga..

 

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑

Design a site like this with WordPress.com
Get started